Kalau tiba-tiba,
tak ada hari esok untuk dijalani,
apa kau akan tidur malam ini?
Atau menangis,
dan memohon agar esok tetap ada?
Lalu saat esok masih diberikan,
kau akan mengulangi kerusakan-kerusakan yang selalu kau buat.
Padahal kemarin kau berjanji sekuat tenaga,
esokmu akan kau pakai sebaik-baiknya.
Tapi,
seakan kemarin itu tak pernah ada.
Kemarin itu hanya igauan tak bermakna.
Padahal,
sebenarnya kau sadar, bukan?
Kau,
kau hanya terlalu pandai menasehati diri sendiri sampai kau lupa untuk berbenah.
Kau hanya pandai mengingat dikala susah,
dikala jantung itu seakan ingin berhenti.
Padahal,
kau tak pernah dilupakan.
Namun lagi-lagi,
dengan jantung itu kau angkat kesombongan.
Walaupun kau tau
jantung yang bukan milikmu itu dapat berhenti kapan pun waktu..
28-Mei-2011 @11.20pm
Comments (0)
Posting Komentar