aRiazuKu bLoG - .:: abstrak ::. -

gag usah pake intermezzo, langsung aja yah.. ^.^

Secara harfiah, kata Omamori berarti “Melindungi atau Mempertahankan”. Di Jepang sendiri, Omamori merupakan jimat keberuntungan yang biasanya hanya di jual di kuil-kuil Budha dan Shinto. Omamori berbentuk sebuah kantung terbuat dari kain berdekorasi yang didalamnya terdapat lipatan kertas atau potongan kayu bertuliskan nama dewa yang sudah di doakan agar memberikan perlindungan dan keberuntungan pada si pemiliknya. Omamori ini digunakan dengan tujuan untuk memberikan perlindungan secara menyeluruh terhadap permasalahan dalam kehidupan seperti penyakit, kecelakaan, kebakaran, keselamatan dalam kelahiran bayi, kebangkrutan dan lain-lain. Karena bentuknya yang kecil, orang Jepang biasanya sering menggantungan Omamori pada tas, ponsel, atau di kaca spion dalam mobil.

 Pada awalnya Omamori disimpan dalam sebuah tabung bambu kecil dan dikenakan seperti sebuah kalung, sekarang ini telah dibuatkan kantong khusus dari kain (Omamori Bukuro) dan dikenakan oleh mereka yang menginginkan perlindungan. Biasanya, Omamori ini didesain dengan dengan berbagai bentuk khas berdasarkan lokasi pembuatannya, dan terdapat nama kuil tempat dibuatnya beserta fungsi dari Omamori tersebut seperti Omamori untuk cinta, studi, pekerjaan, dan lain-lain. Bahkan belakangan ini telah dibuat juga Omamori yang menampilkan gambar karakter tokoh-tokoh kartun. 

 

Bicara soal jimat, pasti bicara juga soal pantangan-pantangan terhadap jimat tersebut. Ada suatu kepercayaan bahwa kantung omamori tidak boleh dibuka, sebab hal itu membuat omamori tersebut kehilangan kemanjurannya sebagai jimat. Kepercayaan lain menyebutkan kemanjuran omamori hanya bertahan selama 1 tahun saja, setelah itu omamori tersebut harus dibawa ke kuil untuk dibuang. Tapi buangnya pun gag boleh sembarangan (namanya aja jimat, ya keramat lah *halah*). Membuang omamori secara sembarangan adalah hal yang tabu karena dianggap bisa membawa sial! (wew, ngeri)

Selain menjadi jimat pelindung, omamori juga sering dijadikan hadiah ketika menjenguk orang sakit atau melahirkan, bahkan dihadiahkan pada orang yang hendak mengikuti ujian masuk sekolah atau perguruan tinggi. Walaupun udah jadi negara maju, tapi orang-orang Jepang masih melestarikan kepercayaan dan tradisi leluhur mereka. Terbukti dari pengguna omamori yang bisa dibilang cukup "fantastis" sampai saat ini. Pada hari-hari liburan, khususnya pada tahun baru, banyak orang Jepang rela mengantri panjang untuk membeli omamori di kuil-kuil terkenal dengan harapan setahun itu mereka dilindungi dan jauh dari bencana. Harga omamori itu sendiri biasanya sekitar 500 yen sampe 1000 yen.

 Kanai Anzen

Kouitsu Anzen

Yang ngebedaiinnya tuh tulisan yang ada di kantungnya itu, berbeda2 sesuai sama fungsinya. kalo dalam Nichiren Shu Buddhisme itu namanya aksara mandala gohonzon.

OFUDA

Ofuda atau kadang disebut dengan Shinpu,adalah suatu jimat yang hampir sama dengan Omamori. Ofuda juga dituliskan nama para dewa, atau nama suatu kuil suci, atau aksara doa khusus lainnya. Persamaan lainnya, kedua jimat ini selalu digunakan oleh kuil-kuil suci Shinto dan Buddha. Bedanya, ofuda berbentuk secarik kertas / sehelai kain / sepotong papan kayu. Dan satu lagi yang membedakan adalah fungsi pengunaannya. 

Ofuda dipasang sebagai gantungan atau hiasan, ofuda biasanya ditempel di pintu, gerbang, tiang, bahkan langit langit rumah dengan tujuan agar rumah yang ditempeli Ofuda itu terlindung dari bencana. Misalnya Ofuda yang di tempel di pintu dapur dipercaya bisa melindungi rumah tersebut dari kebakaran. Bila dibandingin dengan omamori yang melindungi hanya satu orang, maka Ofuda dapat melindungi banyak orang. :D

yosh,, sekian info dari saia. Semoga bermanfaat dalam rangka menambah pengetahuan kamu, khususnya tentang Jepang. :)

Saa, Jaa~nee minna ^o^)/