aku menulis agar kau tau aku merindukanmu (dua)




apa yang harus kutulis, agar kau tau aku merindukanmu. sedang aku tak pandai berucap, tak pandai mengungkap. tapi kau, jelas sekali kau pandai membuatku terbenam rindu. sungguh tak adil, kan?!
ada malam, di mana aku hanya ingin merindukanmu saja. tanpa perlu ditemani lagu-lagu cinta, tanpa perlu sedikitpun kata. ada malam, di mana aku hanya ingin memeluk rinduku saja. karna tak bisa memeluk kamu yang aku rindu, karna tak bisa sekuat apapun anganku mencoba.

dan ada malam, di mana aku lelah, mencari-cari di mana letak sudah. dan ada malam, di mana aku ingin melepasnya, rindu-rindu yang hanya berisikan tentangmu. ingin kusimpan dalam kotak kaca, biarkan bisu, biar membeku. agar tak lagi menggangu detak malamku.
tapi hei, kau pikir itu mudah? sayangnya tidak. tidak kemarin, tidak hari ini, entah esok, pun mungkin tidak.
seperti tak tau kapan rindu ini berawal, aku pun tak tau kapan akan berakhir. mungkin kau tau? ada ide tentang ini? ah, lupakan, bahkan kau tak tau aku merindukanmu.

lalu apa yang harus kutulis, agar kau tau aku merindukanmu.
haruskah kupinta pada tuan awan agar dia menuliskannya untukmu, agar dapat terbaca di bawah langit manapun kau berada.
atau harus kurayu tuan angin agar menuliskan di hembusnya, agar dapat kau rasa di belahan bumi manapun kau berada.
tapi hei, bagaimanalah bisa, sedang aku tak punya kekuatan semacam "abrakadabra"

mungkin lagi-lagi harus kunikmati sendiri manis-pahit rindu ini. ah, padahal aku ingin berbagi, denganmu.
ya, ingin berbagi denganmu. itulah alasan kenapa aku menulis, agar kau tau aku merindukanmu. dan seharusnya sejak kau membaca tulisan ini, kau tau aku merindukanmu. tapi mungkinkah kau membacanya? semoga.
haha, sudahlah, kubawa saja rindu ini dalam doa malamku. selamat tidur. semoga lagi-lagi memimpikanmu.


04 Oct_ 10:31pm

Comments (0)

Posting Komentar