rahasia kenangan kita (ahh,, bukan kita, tapi aku)

Saat itu pukul 8 malam. Deras hujan membasahi Jakarta pada sabtu malam itu. Selang beberapa menit kau terus menghubungiku. Saat itu rasanya hatiku berdebar, namun ada juga sedikit rasa cemas.
Malam itu kau berkata, aku ingin menemuimu. Sekilas senyum seketika berkembang di hatiku saat itu.
Setelah 8 bulan aku hanya mengenalmu di dunia maya, setelah 8 bulan kita hanya bisa bertukar kabar lewat media, akhirnya kau memutuskan untuk menemuiku.

Tak sabar rasanya ingin bertemu denganmu. Namun, aku juga takut kau tak dapat menerimaku di dunia nyata. Karena itu yang selalu kualami selama ini. Semua yang kukenal di dunia maya, berubah drastis saat bertemu denganku di dunia nyata. Mungkin karena aku tak secantik yang mereka bayangkan?! Yah,, banyak rasa pahit yang telah kukecap dari semua petualanganku di dunia maya. Banyak sakit yang tergores dari semua ceritaku di dunia maya. Dan tak sedikit airmata yang kuteteskan untuk kisahku di dunia maya.

Hujan masih belum berhenti saat kau bertanya, apa aku sudah pulang?! Aku tak mungkin bisa pulang di tengah hujan malam itu. Entah apa yang ada di pikiranmu. Namun yang saat itu kupikirkan, apakah kau benar-benar serius ingin datang ke rumahku?! Perasaanku sangat kacau saat itu. Membayangkan kau tak akan lagi membalas sms ku setelah pertemuan kita malam itu. Mungkin aku sedikit takut kehilanganmu. Padahal, apa sebenarnya kau itu milikku?!

Akhirnya hujan berhenti dan akupun melangkah pulang. Awalnya sedikit lega karena kau tak lagi menghubungiku. Mungkin kau mengurungkan niatmu untuk menemuiku. Namun tiba-tiba kau menelponku dan bertanya, apa nama wilayah tempat aku tinggal, sebentar lagi kau akan tiba di rumahku. Ya Tuhan, ternyata Kau memang menakdirkanku untuk bertemu dengannya malam itu. Rasanya saat itu, otakku beku, tak bisa memikirkan apapun. Ah, knapa harus secemas ini, bukankah dulu ini sering terjadi, bertemu langsung secara nyata dengan kawan-kawan dunia maya. Ya, dulu. Sudah lama sekali sejak aku mulai kapok untuk berkopi darat ria.

Dengan jaket putihmu,kau menungguku di pinggir jalan itu, berdua dengan temanmu. Kita berjabatan tangan dan saling tersenyum, ah tidak, hanya aku saja yang tersenyum. Kau begitu rupawan, setidaknya di mataku. dan kita bertigapun membuang sedikit waktu di rumahku dalam diam. Ya, kenapa kau hanya diam? sedang aku hanya sanggup sesekali melirikmu, berharap kau mengatakan sesuatu, tapi tidak. Dan akhirnya kaupn pulang begitu saja. Game Over. Aku rasa apa yang sering terjadi selama ini akan terulang lagi. Akupun berani bertaruh, besok kau akan menghilang begitu saja dari hidupku. Tetapi, hei....

---bersambung---
nantikan episod selanjutnya.. kalo mood saia muncul lagi ^^"

Comments (2)

yaaaaaaaah.........lanjutanx mana???? =="

hahaha.. ane malah hampir lupa pernah nulis ini.. #plaakk..

Posting Komentar