Apa namanya, membela ego sendiri. lalu menghilang, tak
ada kabar, tak ada kata, tak ada maaf. Menggantung hati, mengombang ambing
perasaan, membuat semua terlihat berkabut. Dan semakin lama, gelap.
Apa namanya, berminggu ‘mengasingkan’ diri. Membuat menyerah
untuk terus mengerti. Memaksa rindu
semakin berlari, pergi.
Apa namanya, tetiba kembali. Berdalih membawa cinta. Menuang
resah hingga membuncah. Meminta hati seisinya, seketika.
Lantas lagi-lagi hilang. Mengulang semua yang terulang. Melipat
gandakan kepedihan, menghujam.
Apa namanya, berbulan entah bagaimana. Membuat menyerah
untuk yang tersisa. Memaksa hati semakin berlari, pergi.
Dan tetiba perlahan muncul. Seperti halaman pertama tanpa
kata pengantar. Begitu saja mengisi, menoreh sedikit demi sedikit. Seakan buku itu
milikmu, sendiri.
Apa namanya, tak pernah bisa kujawab. Yang aku
tau, aku tak lagi tau apa nama perasaanku untukmu.
Comments (0)
Posting Komentar